Parade tentang duka selalu menyelimuti kepala
Ia seolah memberi kehangatan, memberi omong kosong kebahagiaan
Di biarkan tubuh itu bertahan pada luka
Di biarkan tubuh itu bertahan pada trauma
Segala macam cara menyadarkan, segala macam kata tertuliskan
Namun tetap saja, yang bercinta hanya batu dan ia keras, ia mengeras
Di biarkanya malam mengutuk, hingga pagi ia melapuk
Di biarkanya mawar melayu, hingga duri tak berhenti mencumbu
Suatu saat akan
tertawa, tentang bodohnya menghisap racun
Suatu saat akan menangis, tentang ia yang kau usir
Aku ingin menyakitmu
Kamu selalu mengingat
Kamu selalu mengejar
Kamu selalu menangisi
Kamu selalu mendamba
Kamu selalu memeluk
Kamu selalu mencumbu
Kamu selalu menulis
Kamu selalu mengenang
Lelaku yang menyakitimu
Lelaki yang dengan jelas mendua
Lelaki yang hanya sekedar menikmati manismu
Lelaki yang jelas mencampakan
Lelaki yang tak hadir dalam kesedihan
Aku ingin menyakitimu
Agar aku bisa mendaptkan hal yang sama
Karena datang dan peduli hanya di anggap menganggu
Karena datang pada sedihmu hanya menjadi sebelah mata
Karena datang dengan senyum dan bunga hanya terusir
Dan aku ingin menyakitimu,
Tapi lelaki sejati tak pernah meninggalkan.
Hanya lelaki bodoh yang membiarkan wanitanya menangis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar