Kembang pertama : DAHLIA
Dahlia
Ia yang pertama kali tumbuh,
Pada sebuah tanah kosong dan gersang
Memberi sumringah pada hati yang gerah
Mekar dengan suara yang mempesona
Ia yang mengajari,
Bagaimana menjaga dan merawat
Ia yang membentuk,
Bagaimana cinta yang semestinya
Ia juga yang menjadi,
Kata pertama pada tulisan
Namun,
Kemarau terlalu ganas
Daun mulai mengering
Kelopak menciut
Hatinya hilang
Berapa kalipun aku siram
Ia tetap saja meredam
Mungkin memang,
Sudah saatnya untuk karam
Dan aku menjaga luka lebam
Pada saat itulah semua terbentuk
Ketakutan, kegelisahan
Akan gugurnya sebuah kembang
Kembang kedua : ROSELA
Rosela
Ia tak harum,
Namun aku menikmati keindahanya
Dengan caranya yang memikat
Dan idealisnya yang kuat
Apa yang ia dengarkan
Apa yang ia katakan
Apa yang ia gaungkan
Menggugah kesadaran
Entah mengapa,
Rosela tak pernah mekar
Waktunya terlalu cepat berlalu
Hanya pilu yang beradu
Kembang ketiga : MAWAR
Mawar
Dalam perjalanan, pada tujuan
Dalam penantian, pada keyakinan
Dalam harapan, pada Tuhan
Kembang ini seperti sebuah harapan
Pada sebuah buku ia tumbuh
Memberi cerita pada kertas yang lusuh
Kisah tentang nasibnya yang keluh
Begitu banyak hal yang terangkai
Pada waktu yang landai
Pada sunyi yang ramai
Dan pada hujan yang badai
Hanya saja,
Ia tak kunjung mekar
Walau hati sudah berbinar
Dan sabar sudah sengar
Entah,
Bagaimana akhirnya
Yang pasti,
Tumbuhnya menjadi bahagia
Dan pengaruh yang mesra