Kamis, 05 Mei 2022

Tiga kembang dan cerita yang bias

 Kembang pertama : DAHLIA

 

Dahlia


Ia yang pertama kali tumbuh,

Pada sebuah tanah kosong dan gersang

Memberi sumringah pada hati yang gerah

Mekar dengan suara yang mempesona


Ia yang mengajari,

Bagaimana menjaga dan merawat

Ia yang membentuk,

Bagaimana cinta yang semestinya

Ia juga yang menjadi,

Kata pertama pada tulisan

 

Namun,

Kemarau terlalu ganas

Daun mulai mengering

Kelopak menciut

Hatinya hilang

 

Berapa kalipun aku siram

Ia tetap saja meredam

Mungkin memang,

Sudah saatnya untuk karam

Dan aku menjaga luka lebam

 

Pada saat itulah semua terbentuk

Ketakutan, kegelisahan

Akan gugurnya sebuah kembang

 

 

 

Kembang kedua : ROSELA

 

Rosela

Ia tak harum,

Namun aku menikmati keindahanya

Dengan caranya yang memikat

Dan idealisnya yang kuat

 

Apa yang ia dengarkan

Apa yang ia katakan

Apa yang ia gaungkan

Menggugah kesadaran

 

Entah mengapa,

Rosela tak pernah mekar

Waktunya terlalu cepat berlalu

Hanya pilu yang beradu

 

 

Kembang ketiga : MAWAR

 

Mawar

 

Dalam perjalanan, pada tujuan

Dalam penantian, pada keyakinan

Dalam harapan, pada Tuhan

Kembang ini seperti sebuah harapan

 

Pada sebuah buku ia tumbuh

Memberi cerita pada kertas yang lusuh

Kisah tentang nasibnya yang keluh

 

Begitu banyak hal yang terangkai

Pada waktu yang landai

Pada sunyi yang ramai

Dan pada hujan yang badai

 

Hanya saja,

Ia tak kunjung mekar

Walau hati sudah berbinar

Dan sabar sudah sengar

 

Entah,

Bagaimana akhirnya

Yang pasti,

Tumbuhnya menjadi bahagia

Dan pengaruh yang mesra

 

jam tiga

  Jam sudah menjadi dingin, detaknya membeku, jarum-jarumnya hanya mendengung meminta kehangatan. Ia berhenti pada tiga pagi. Kepalaku ter...